- LAZISMU Lampung Salurkan Bantuan Banjir Bandang di Lampung Barat
- Pimpinan baru Pemuda Muhammadiyah Lampung Tengah Gelar Rakerda
- Muhammadiyah Lampung Kick Off Sigerpreneur & Saresahan UMKM
- LPCRPM PWM Lampung Siapkan Cabang Ranting Masjid Unggulan di Dente Teladas
- Menggali Hikmah Kelahiran Nabi Muhammad SAW di Era Modern
- Syiar Dakwah Muhammadiyah Lampung Hingga Pelosok Dente Teladas Tulang Bawang
- LAZISMU Lampung Salurkan Program Sedekah Al-Quran dan Rendangmu di Pelosok Tulang Bawang
- Dosen UM Metro Raih Hibah Riset Dana Indonesiana untuk Penyelamatan Tradisi Lisan Etnomitigasi Benca
- Ketua PWM Lampung Jadi Narasumber Diskusi terbatas Transformasi Ideologi Jalan Menuju Wasathiyah
- Ini Pesan Ketua PWM Lampung Melihat Situasi Terkni
Ketua PWM Lampung Jadi Narasumber Diskusi terbatas Transformasi Ideologi Jalan Menuju Wasathiyah

MUHAMMADIYAHLAMPUNG.OR.ID, Bandarlampung - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Prof Dr H Sudarman MA, menjadi narasumber Diskusi terbatas Transformasi Ideologi Jalan Menuju Wasathiyah. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Membangun Kesadaran Baru Ideologi Sehat & Moderat”, di Hotel Horison Bandar Lampung, 01 September 2025.
Selain ketua PWM Lampung, hadir juga, Kasatgaswil Lampung Kombes Stialanri Kurniawan Setinggar, Plt Kapala Kantor Kementrian Agama Wilayah Lampung Dr KH Erwinto SAg MKom I, Mantan Amir Jamaah Islamiyah (JI) Ustaz Ir Parawijayanto.
Sudarman yang juga guru besar UIN Raden Intan Lampung bidang Perbandingan Agama, pernah meneliti fenomena tesebut. Diantaranya berjudul Radikalisme di Indonesia, Perempuan dalam Islam dan Kristen, Konsep Kenabian dalam Islam dan Kristen, Negara Ideal menurut Al Farabi dan Agustinus, Makna hidup biarawati-The Meaning of Life for Nuns: A Phenomenological Study in the Cities of Yogyakarta and Bandar Lampung.
Baca Lainnya :
- MDMC Lampung Laksanakan SPAB di SMP Muhammadiyah Al Ghifari Lampung Timur0
- Dosen AIK UMPRI Jadi Pemakalah Terbaik di Seminar Nasional UAD0
- Ketua PDM Letakkan Batu Pertama Pembangunan SMP Muhammadiyah Negara Batin0
- UMKO Teken MOU dengan KPK RI0
- UMKO Sabet Juara II Paritrana Award Tingkat Provinsi Lampung0
Menurutnya, sebagai muslim bertanggungjawab untuk menguatkan dan memberdayakan ummat menjadi ummat yang memiliki karakter wasathiyah. Memegang teguh prinsip keadilan, jujur dan mengikuti dinamika perkembangan masyarakat agar mendapatkan kearifan dalam melakukan perubahan.
"Bagi Muhammadiyah NKRI adalah sebagai Darul Ahdi wasyahadah, yang memiliki makna, Pancasila merupakan konsesnsus Nasional, segenap umat islam harus berkomitmen menjadikan Negara Pancasila sebagai tempat bersaksi dan membuktikan diri dalam mengisi dan membangun kehidupan kebangsaan," jelasnya.
Kepada para peserta Sudarman menyampaiakan: Indonesia merupakan negara yang indah, zamrud khatulistiwa, subur dan makmur. Ia mengutip seorang tokoh Mesir yang menyebut keistimewaan Indonesia.
“Sepenggal surga yang dilemparkan ke bumi. Yang harus di syukuri dijaga secara bersama-sama," kata Sudarman.
Menghadapi era disrupsi ini Sudarman mengutip buku berjudul The Death of Expertise (Matinta kepakaran) karya pakar ilmu social US Naval College. Saat ini terjadi situasi dimana banyak orang yang tidak kompeten merasa lebih pakar dari para pakar yang sesungguhnya. Orang yang baru belajar agama mendadak merasa lebih dalam ilmunya disbanding seorang kiyai yang bertahun-tahun menekuni ulumuddin.
"Maka para ustadz harus beradaptasi dengan tehnologi, melakukan dahwah digital, memenuhi dunia maya dengan konten-konten poistif. Termasuk konten Islam wasathiyah, pemahaman Islam yang dalam dan luas, Islam yang memajukan peradaban masyarakat bukan pemahaman Islam yang parsial dan sempit," papar Sudarman.
Lebih lanjut, Densus 88 Satgaswil Lampung mengapresiasi kegiatan ini dan memberikan motivasi kepada para peserta untuk memanfaat momen ini menjadi ruang diskusi yang hangat untuk menemukan jawaban dari pertanyaaan Eks JI.
Acara ini dikuti 150 peserta Eks JI yang telah berikrar untuk kembali ke NKRI. Bersama-sama dengan elemen bangsa lainya membangun Indonesia dan mengisi kemerdekaan Negara RI.(rls/mpilampung)
