- LAZISMU Lampung Salurkan Bantuan Banjir Bandang di Lampung Barat
- Pimpinan baru Pemuda Muhammadiyah Lampung Tengah Gelar Rakerda
- Muhammadiyah Lampung Kick Off Sigerpreneur & Saresahan UMKM
- LPCRPM PWM Lampung Siapkan Cabang Ranting Masjid Unggulan di Dente Teladas
- Menggali Hikmah Kelahiran Nabi Muhammad SAW di Era Modern
- Syiar Dakwah Muhammadiyah Lampung Hingga Pelosok Dente Teladas Tulang Bawang
- LAZISMU Lampung Salurkan Program Sedekah Al-Quran dan Rendangmu di Pelosok Tulang Bawang
- Dosen UM Metro Raih Hibah Riset Dana Indonesiana untuk Penyelamatan Tradisi Lisan Etnomitigasi Benca
- Ketua PWM Lampung Jadi Narasumber Diskusi terbatas Transformasi Ideologi Jalan Menuju Wasathiyah
- Ini Pesan Ketua PWM Lampung Melihat Situasi Terkni
MDMC Lampung Laksanakan SPAB di SMP Muhammadiyah Al Ghifari Lampung Timur

MUHAMMADIYAHLAMPUNG.OR.ID, Lampung Timur - Sebagai upaya peningkatan kapasitas aman bencana pada satuan pendidikan keagamaan, Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Wilayah Lampung melaksanakan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di SMP Muhammadiyah Al Ghifari Lampung Timur pada 26 Agustus 2025.
Pelaksanaan SPAB dihadiri Ave Sekanila F, S.Pd. Kepala SMP Muhammadiyah Al Ghifari, pengajar, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Palang Merah Remaja (PMR), serta murid.
Selain itu turut serta Fasilitator SPAB dari MDMC Wilayah Lampung, oleh M Romadona dan Tri Priyo Saputro.
Baca Lainnya :
- Dosen AIK UMPRI Jadi Pemakalah Terbaik di Seminar Nasional UAD0
- Ketua PDM Letakkan Batu Pertama Pembangunan SMP Muhammadiyah Negara Batin0
- UMKO Teken MOU dengan KPK RI0
- UMKO Sabet Juara II Paritrana Award Tingkat Provinsi Lampung0
- Dosen UM Metro Lolos Seleksi Program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan BPK Wilayah VII0
Pada sesi pemaparan materi, Romadona menyampaikan pentingnya pendidik atau guru dalam penguatan SPAB. "Sekolah harus menjadi tempat yang aman untuk anak didik, terutama dari bencana yang dapat timbul karena alam atau manusia itu sendiri, dan pendidik sebagai penguat SPAB," ujarnya.
Ia juga menyinggung perihal bencana yang sebelumnya pernah terjadi dan penanganannya. "Beberapa tahun lalu, bencana berupa kebakaran pernah terjadi, dan dalam penanganannya terbatas pada pengetahuan dasar saja, maka dari itu SPAB ini sangat penting," pungkasnya.
Priyo menyampaikan hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kapasitas SPAB. "Selain tersedianya jalur evakuasi dan titik kumpul yang telah tersedia, perlu ditambahkan juga adanya APAR (Alat Pemadam Api Ringan)," pungkasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya mitigasi dari sekolah sebagai penguatan SPAB. "Mitigasi sebagai upaya meminimalisir risiko saat bencana, maka mitigasi harus dilakukan sekolah," tegasnya.
Ave mengapresiasi atas manfaat dari kegiatan SPAB yang dilakukan MDMC Wilayah Lampung. "Kegiatan ini sangat bermanfaat, selain menambah wawasan kognitif tentang mitigasi dan penanggulangan bencana, serta memberikan juga skema adaptasi saat terjadi bencana," ujarnya.
Kemudian ia juga menambahkan harapannya untuk pendampingan tingkat lanjut. "Adanya kegiatan ini bagi guru merasa terbantu dan merasa bahagia, serta harapannya dapat terus berlanjut untuk pendampingan dan yang terutama pada pengisian SPAB di aplikasi inaRisk," tambahnya.
Ia juga menegaskan terkait komitmen yang akan dilakukan untuk melanjutkan kegiatan tersebut pada satuan pendidikan terdekat. "Kami berkomitmen akan melanjutkan dan mengajak kawan-kawan guru lain, di sekolah dan pondok terdekat terutamanya, beserta seminasi kepada anak-anak untuk disebar luaskan pengetahuan ini," tutupnya.
Kemudian pada sesi terakhir diadakan praktik serta simulasi saat terjadi bencana oleh guru dan murid didampingi Fasilitator SPAB MDMC Wilayah Lampung.
Pelaksanaan tersebut menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi dapat menciptakan dampak positif SPAB bagi keselamatan pada satuan pendidikan keagamaan. Pengetahuan dan praktik yang didapatkan dari kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk warga sekolah, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas. Dengan demikian, langkah kecil yang dimulai dari satu sekolah ini dapat menjadi fondasi kuat untuk menciptakan komunitas yang lebih tangguh dan siap siaga dalam menghadapi berbagai risiko bencana di masa depan. (pri/fajrs)
