Sekolah Aisyiyah Jangan Takut Di Audit

By Admin Web 18 Feb 2025, 05:17:56 WIB Opini
Sekolah Aisyiyah Jangan Takut Di Audit

Oleh, Nurhayati Wakhidah 


‘Aisyiyah merupakan Organisasi Otonom (Ortom) Khusus Persyarikatan Muhammadiyah. kekhususan ‘Aisyiyah dibanding Ortom lain adalah diberi keleluasaan untuk mengelola amal usaha. 

Baca Lainnya :


‘Aisyiyah di Provinsi Lampung tersebar di 15 Kabupaten. Mengelola Amal Usaha bidang Pendidikan 299 unit yang terdiri dari PAUD, KOBER, SD, Pesantren dan PKBM. Amal Usaha itu Di bawah koordinasi Ketua Majelis Pendidikan Anak Usia Dini Dasar dan Menengah (PAUDDASMEN) PWA Lampung Dr Wita Kurnia M.Pd.


Amal Usaha ‘Aisyiyah dibidang Pendidikan memiliki Visi: Pendidikan Islam, Profesional dan Unggul yang mampu menghasilkan kader intelektual sebagai pembawa misi gerakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar dan Tajdidberlandaskan Al Qur’an dan Sunnah.


Sedangkan Wakil Ketua II PWA Lampung Dra Nurhayati Wakhidah M.Pd.I., membidangi Majelis Pendidikan Kader menyampaikan paparannya pada forum Diskusi Panel (rangkaian kegiatan Konsolidasi Organisasi) yang di gelar MPAUDDASMEN Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Lampung, Sabtu,15 Februari 2025.


Peserta Diskusi dihadiri utusan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah  se-Provinsi Lampung yang mengawal Pendidikan ‘Aisyiyah. Terdiri dari Wakil Ketua PDA yang membidangi Pendidikan, Ketua, Sekretaris, Bendahara dan anggota M.PAUDDASMEN PDA. Hadir juga IGABA Provinsi Lampung, Kepala Sekolah SD ‘Aisyiyah, BPP PWA dan Pleno PWA. 


Peserta antusias dalam mengikuti diskusi dan banyak yang mengajukan pertanyaan terkait peningkatan kualitas mutu pendidikan ‘Aisyiyah.


Poin penting yang menjadi fokus Narasumber dalam diskusi ini adalah bagaimana agar Amal Usaha ‘Aisyiyah tumbuh dan berkembang tidak keluar dari koridor Visi Organisasi. Kuncinya terletak pada Pengelolaan Amal Usahaberlandaskan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) bagian E. 


Kehidupan dalam mengelola Amal Usaha yang terdiri dari 13 ayat. Pesan moral pada beberapa ayat tersebut: Amal Usaha sebagai media dakwah, amal usaha adalah milik persyarikatan-amanah umat – bukan milik pribadi/keluarga/kelompok. 


Pimpinan amal usaha tunduk pada kebijakan organisasi, sungguh-sungguh dalam mengembangkan lembaga, melakukan perencanaan-pelaksanaan dan pengawasan dengan jujur, aturan kesejahteraan dibuat dengan jelas-tegas-adil, tertib dalam pelaporan dan siap diaudit, menciptakan suasana Islami, tidak mentelantarkan pegawai.Seluruh pimpinan karyawan dan pengelola amal usaha wajib menunjukkan keteladanan, melayani sesama, memiliki kepedulian sosial yang tinggi, menjaga sulaturahmi, membangun hubungan yang harmonis tanpa mengurangi kedisiplinan dalam penegakan penerapam sistem, ikut memikirkan keberlangsungan organisasi tidak semata mencari nafkah di amal usaha, dan selalu bertaqarrub kepada Allah Swt dengan terus menerus memperkaya ruhani,  mempertinggi akhlaq, tertib dalam ibadah dan tidak melupakan muamalah. 


Lebih lanjut kami menegaskan dan berpesan kepada peserta khususnya pada salah satu ayat dalam PHIWM. Yakni kesadaran bahwa setiap amal usaha wajib melaporkan pengelolaan keuangan/kekayaan kepada persyarikatan dan bersedia untuk diaudit serta mendapakan pengawasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.


Audit menjadi kata yang menakutkan hususnya bagi yang belum memahami tatakelola keuangan dengan baik. Ini harus dihilangkan. Kita harus memiliki perspektif baru terhadap menejemen pengelolaan keuangan/kekayaan organisasi. 


Audit adalah keniscayaan bagi sebuah organisasi yang sudah lama hidup dan berkembang di negeri ini. Dengan mengikuti tata kelola keuangan sesuai dengan ketentuan, mengikuti program pengawasan dan audit oleh lembaga yang ditunjuk persyarikatan, maka organisasi/lembaga dapat dikatakan akuntabel dan ini menjadi karakter organisasi berkemajuan. 


Harapannya M.Pauddasmen Daerah dan Cabang semakin solid dan profesional dalam mendampingi sekolah-sekolah ‘Aisyiyah agar dapat mengimplementasikan PHIWM serta Tata kelola Keuangan yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Pusat maupun Pemerintah. 


Tentunya melalui beberapa tahapan sosialisasi dan pendampingan secara terus menerus sehingga 299 unit sekolah ‘Aisyiyah di Provinsi Lampung pada ahir tahun 2025 siap untuk dilakukan audit. Baik oleh persyarikatan maupun pemerintah.


Semoga tidak terjadi mall praktek dalam pengelolaan keuangan/kekayaan. Jika pun terjadi adanya kekeliruan, segera dilakukan pembenahan. 


Disinilah dakwah amar ma’ruf nahi munkar tetap ditegakkan di sekolah ‘Aisyiyah sehingga sekolah ‘Aisyiyah selalu dalamkeberkahan dari Allah swt. (sus-nwd)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah Lampung


Kanan - Iklan Sidebar

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

STATISTIK PENGUNJUNG

  • User Online : 3
  • Today Visitor : 80
  • Hits hari ini : 398
  • Total pengunjung : 45855